Minggu, 11 Oktober 2009

Unreality Show Take Me/Him Out Indonesia

Benarkah ada Rekayasa pada Take Me/Him Out Indonesia, sehingga menjadi Un-Reality Show?
Pada saat Choki Sitohang menyatakan bahwa acara Take Me/Him Out Indonesia tidak direkayasa, maka itu mungkin adalah Benar saat itu, tetapi bagaimana dengan acara-acara tersebut sebelumnya atau episode pertamanya?

Beberapa peserta tampil dengan diiringi Penari Latar, apakah ini murni keinginan peserta? Tampaknya bukan. Dengan penari latar yang Wah dan (Lebih) Cantik-cantik, maka peserta menjadi kebanting (inferior). Padahal seharusnya peserta yang menjadi fokus show.
Beberapa peserta juga tampil Glamour dan akhirnya tidak terpilih. Apakah ini pesanan Indosiar? Seharusnya peserta tampil apa adanya dalam sebuah reality show dan bukannya tampil dibuat-buat, sehingga menjadi Unreality Show. Peserta Sederhana yang ditampilkan Glamour dan diemohi Pemilih membuat kasihan peserta tersebut dan yang bersalah yaa ... yang menyuruh tampil glamour.

Peserta Seniman dan yang Tidak Mapan biasanya tidak menemukan jodohnya dan sudah bisa ditebak sebelumnya. Mengapa peserta Seniman sering ditampilkan, apakah hanya untuk meramaikan suasana dan akhirnya tidak menemukan jodohnya?
Take Me/Him Out Indonesia adalah Ajang Cari Jodoh dan bukannya ajang unjuk kebolehan seniman.
Jika siapapun konon boleh ikut (termasuk seniman), mengapa harus diadakan audisi dan bukannya diundi saja. Jika Peserta banyak yang GAGAL, maka Audisi telah GAGAL. Semakin Gagal, jika dari 7 (tujuh) Pemilih hanya 3 (tiga) yang berhasil menemukan jodohnya.

Pemunculan Ustadz Cinta tampaknya juga merusak acara. Terbersit pikiran bahwa ini ajang cari jodoh atau Ajang Dakwah, apalagi Ustad Cinta condong ke suatu agama tertentu.
Dalam Pembauran Sejati, maka pengkotak-kotakan berdasarkan agama harus diminimalkan.
Menampilkan seorang Psikolog atau Konsultan Perkawinan mungkin lebih baik.
Biarkan Take Me/Him Out Indonesia menjadi Happy Show dan bukannya Daddy Show (Penonton tidak suka digurui!).

Anda dapat juga berpartisipasi mengenai Pembauran Sejati dan/atau Take Me/Him Out Indonesia pada:
http://pembauran-sejati.blogspot.com

Kamis, 08 Oktober 2009

Windows ATM BCA Rawan BOBOL

Sungguh kaget saya, ketika mengetahui Sistem Operasi ATM BCA adalah Windows! Hal ini saya ketahui, ketika ATM baru hidup kembali setelah aliran listrik tersambung sesudah putus.
Lebih kaget lagi, ketika Customer Service mengatakan bahwa ATM BCA dioperasikan oleh Pihak Ketiga!

Menurut Ahli TI, Windows lebih rawan Bobol ketimbang Linux, Kernel Linux lebih sulit bobol ketimbang Windows. Dan menggunakan Sistem Operasi yang umum dipakai seperti Windows lebih memungkinkan Pembobolan.
Bahasa Mesin tiap-tiap jenis ATM setahu saya dahulu berbeda-beda untuk tiap merek, apakah NCR, Honeywell, dll.
Penyeragaman Sistem Operasi mungkin memudahkan maintenance, tetapi memudahkan pembobolan pula.

Baru-baru ini saya direpotkan oleh ATM BCA tersebut.
Ketika melakukan Transfer ke sesama pemilik Rekening BCA muncul di layar: Transaksi Batal atau seolah-olah belum terjadi Transfer, maka saya melakukan Transfer lagi dari ATM BCA di sebelahnya (mesin yang lain) dan Transaksi Berhasil.
Alangkah kagetnya, ketika mencetak buku terdapat 2x Pendebetan!
Customer Service BCA yang saya hubungi hanya menyarankan saya agar menghubungi si Penerima Transfer untuk mentransfer balik uang saya. Alhamdulillah, uang saya dikembalikan oleh si Penerima Transfer.

Saya yakin kejadian seperti saya ini mungkin banyak terjadi, tetapi mungkin beberapa orang yang mengalaminya tidak menyadarinya.
Maka berhati-hatilah dengan Windows ATM BCA yang Rawan BOBOL!